MANAJEMEN
MEMORI
PENULIS
Ahmad
Pujianto (10116392)
Arya
Zulfikar Tetuko (11116125)
Deki
Panca Pradila (11116782)
Fransiskus
Eko Utomo (12116916)
Muhammad
Alfarabi Said (14116692)
UNIVERSITAS
GUNADARMA
SISTEM
INFORMASI
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. bahwa penulis telah
menyelesaikan tugas mata kuliah Sistem Operasi pada pokok bahasan
“Manajemen Memori” dalam bentuk makalah.
Dalam
penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis
hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan
materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang
tua, dosen dan rekan- rekan mahasiswa sehingga kendala-kendala yang
penulis hadapi teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar besarnya.
Penulis
juga mengharapkan saran dan kritik dari pembaca sehingga untuk
penciptaan karya tulis yang lain kami bisa memberikan yang lebih baik
lagi. Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan
pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis
sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai, Amin.
Depok,
01 Mei
2018
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR ii
DAFTAR
ISI iii
BAB
I PENDAHULUAN 5
-
Latar Belakang 5
-
Pokok Masalah 6
-
Tujuan 6
BAB
II PEMBAHASAN 7
2.1
Manajemen Memori 7
2.1.1
Konsep Dasar Memori 7
Konsep
Binding 8
Dynamic
Loading 9
Dynamic
Linking 9
Overlay
10
2.1.2
Strategi Manajemen Memori 11
2.1.3
Ruang Alamat Logika dan Fisik 12
2.1.4
Swaping 12
2.1.5
Pencatatan Pemakaian Memori 15
Peta
Bit 16
Linked
List 16
2.1.6
Monoprogramming 17
2.1.7
Pengalokasian Berurutan 18
Multiprogramming
dan Partisi Statis 19
Multiprogramming
dan Partisi Dinamis 19
Sistem
Buddy 19
2.1.8
Pengalokasian Tak Berurutan 19
Paging
20
BAB
III PENUTUP 21
3.1
Kesimpulan 21
3.2
Saran 22
DAFTAR
ISTILAH 23
DAFTAR
PUSTAKA 25
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Biasanya,
istilah Sistem Operasi sering ditujukan kepada semua perangkat lunak
yang masuk dalam satu paket dengan sistem komputer sebelum
aplikasi-aplikasi perangkat lunak terinstal. Sistem operasi adalah
perangkat lunak sistem yang bertugas untuk melakukan kontrol dan
manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar sistem,
termasuk menjalankan perangkat lunak aplikasi seperti program-program
pengolah kata dan peramban web.
Secara
umum, Sistem Operasi adalah perangkat lunak pada lapisan pertama yang
ditempatkan pada memori komputer pada saat komputer dinyalakan
booting. Sedangkan software-software lainnya dijalankan setelah
Sistem Operasi berjalan, dan Sistem Operasi akan melakukan layanan
inti untuk software-software itu. Layanan inti tersebut seperti akses
ke disk, manajemen memori, penjadwalan tugas schedule task, dan
antar-muka user GUI/CLI. Sehingga masing-masing software tidak perlu
lagi melakukan tugas-tugas inti umum tersebut, karena dapat dilayani
dan dilakukan oleh Sistem Operasi. Bagian kode yang melakukan
tugas-tugas inti dan umum tersebut dinamakan dengan "kernel"
suatu Sistem Operasi.
Kalau
sistem komputer terbagi dalam lapisan-lapisan, maka Sistem Operasi
adalah penghubung antara lapisan hardware dengan lapisan software.
Sistem Operasi melakukan semua tugas-tugas penting dalam komputer,
dan menjamin aplikasi-aplikasi yang berbeda dapat berjalan secara
bersamaan dengan lancar. Sistem Operasi menjamin aplikasi lainnya
dapat menggunakan memori, melakukan input dan output terhadap
peralatan lain, dan memiliki akses kepada sistem berkas. Apabila
beberapa aplikasi berjalan secara bersamaan, maka Sistem Operasi
mengatur schedule yang tepat, sehingga sedapat mungkin semua proses
yang berjalan mendapatkan waktu yang cukup untuk menggunakan prosesor
(CPU) serta tidak saling mengganggu.
Dalam
banyak kasus, Sistem Operasi menyediakan suatu pustaka dari
fungsi-fungsi standar, dimana aplikasi lain dapat memanggil
fungsi-fungsi itu, sehingga dalam setiap pembuatan program baru,
tidak perlu membuat fungsi-fungsi tersebut dari awal.
Sistem
Operasi secara umum terdiri dari beberapa bagian:
-
Mekanisme Boot, yaitu meletakkan kernel ke dalam memory
-
Kernel, yaitu inti dari sebuah Sistem Operasi
-
Command Interpreter atau shell, yang bertugas membaca input dari pengguna
-
Pustaka-pustaka, yaitu yang menyediakan kumpulan fungsi dasar dan standar yang dapat dipanggil oleh aplikasi lain
-
Driver untuk berinteraksi dengan hardware eksternal, sekaligus untuk mengontrolnya.
-
Pokok Masalah
Dari
sekian banyak materi yang ada dalam sistem operasi, dalam Makalah ini
penyusun mencoba menguraikan hanya mengenai:
-
Manajemen Memori
Untuk
lebih lengkapnya, kami akan mengulasnya di BAB II.
1.3
Tujuan
Dalam
penulisan makalah ini penyusun mempunyai dua tujuan utama yaitu
secara umum dan khusus. Tujuan Secara Umum yakni Untuk memudahkan
para pembaca dalam mencari refernsi terkait dengan materi Sistem
Operasi, dan secara khusus untuk memenuhi nilai tugas pada mata
kuliah sistem operasi.
BAB
2
PEMBAHASAN
Memori
adalah pusat dari operasi pada sistem komputer modern, berfungsi
sebagai tempat penyimpanan informasi yang harus diatur dan dijaga
sebaik-baiknya. Memori adalah array besar dari word atau byte, yang
disebut alamat. CPU mengambil instruksi dari memory berdasarkan nilai
dari program counter. Instruksi ini menyebabkan penambahan muatan
dari dan ke alamat memori tertentu. Sedangkan manajemen memori adalah
suatu kegiatan untuk mengelola memori komputer. Proses ini
menyediakan cara mengalokasikan memori untuk proses atas permintaan
mereka, membebaskan untuk digunakan kembali ketika tidak lagi
diperlukan serta menjaga alokasi ruang memori bagi proses.
Pengelolaan memori utama sangat penting untuk sistem komputer.
Berikut
kami sajikan bahasan-bahasan yang terkait dengan memori:
2.1
MANAJEMEN MEMORI
2.1.1
Konsep
Dasar Memori
Memori
sebagai tempat penyimpanan instruksi/ data dari program. Memori
adalah pusat kegiatan pada sebuah komputer, karena setiap proses yang
akan dijalankan, harus melalui memori terlebih dahulu. Supaya untuk
dapat dieksekusi, program harus dibawa ke memori dan menjadi suatu
proses.
Jenis-jenis
Memori:
Memori
Kerja
-
ROM/PROM/EPROM/EEPROM
-
RAM
-
Cache memory
Memori
Dukung
-
Floppy
-
Harddisk
-
CD, dll
Konsep
Binding
Sebelum
eksekusi, program berada di dalam disk, dan saat dieksekusi program
tersebut perlu berada pada suatu lokasi dalam memori fisik. Address
Binding adalah cara instruksi dan data (yang berada di disk sebagai
file executable) dipetakan ke alamat memori. Alamat (address) pada
source program umumnya merupakan alamat simbolik. Sebuah compiler
biasanya membutuhkan “mengikat” (bind) alamat simbolik ke alamat
relokasi.
Address
Binding dapat berlangsung dalam 3 tahap yang berbeda, yaitu:
-
kompilasi,
-
load, atau
-
eksekusi dari suatu program
Cara
Sistem Operasi menempatkan program di dalam memori:
-
Kompilasi dan Linking menerjemahkan semua simbol data berdasarkan alamat acuan absolut
Proses
relokasi (proses mapping program dari lokasi memori) terjadi apabila:
-
Jika program berada di memori, maka semua alamat lojik dalam program harus dikonversi ke alamat fisik.
-
Statis: relokasi alamat dilakukan sebelum program dijalankan
-
Dinamis: relokasi alamat dilakukan pada saat referensi setiap instruksi atau data
Dynamic
Loading
Dengan
dynamic loading merupakan suatu routine tidak diload sampai
dipanggil. Semua routine disimpan pada disk sebagai format
relocatable load.
Mekanisme
dasar:
-
Program utama diload dahulu dan dieksekusi
-
Bila suatu routine perlu memanggil routine yang lain, routine yang dipanggil lebih dahulu diperiksa apakah routine yang dipanggil sudah diload. Jika tidak, relocatable linking loader dipanggil untuk meload routine yang diminta ke memori dan mengupdate tabel alamat dari program yang mencerminkan perubahan ini.
Keuntungan
dari dynamic loading adalah:
-
Rutin yang tidak digunakan tidak pernah di-load
-
Cocok untuk kode dalam jumlah besar
-
Digunakan untuk menangani kasus-kasus yang jarang terjadi seperti error routine
-
Tidak memerlukan dukungan khusus dari sistem operasi. Sistem operasi hanya perlu menyediakan beberapa rutin pustaka untuk implementasi dynamic loading.
Dynamic
Linking
Konsep
dynamic linking sama dengan dynamic loading. Karena pada saat
loading, linking ditunda hingga waktu eksekusi.
Program-program
user tidak perlu menduplikasi system library karena:
-
System library dipakai bersama
-
Mengurangi pemakaian space: satu rutin library di memori digunakan secara bersama oleh sekumpulan proses
Contoh:
DLL Win32
Mekanisme
menggunakan stub (potongan kecil yang mengindikasikan bagaimana
meload library jika routine tidak tersedia saat itu):
-
Saat stub dieksekusi, ia akan memeriksa apakah rutin ybs sudah berada di dalam memori (diakses oleh proses lain yang run), kalau belum ada maka rutin tersebut diload
-
Stub menempatkan dirinya pada alamat rutin dan mengeksekusi rutin tersebut
Dynamic
Linking membutuhkan beberapa dukungan dari OS, misal:
-
Bila proses-proses di memori utama saling diproteksi, maka SO melakukan pengecekan apakah rutin yang diminta berada diluar alamat.
-
Beberapa proses diijinkan untuk mengakses memori pada alamat yang sama.
File
dynamic linking berekstensi:
-
.dll
-
.sys
-
.drv
Overlay
Hanya
instruksi dan data yang diperlukan pada suatu waktu yang disimpan di
memori. Overlay diperlukan jika ukuran proses lebih besar dari memori
yang dialokasikan untuknya.
Overlay
tidak membutuhkan dukungan khusus dari SO antara lain:
-
User dapat mengimplementasikan secara lengkap menggunakan struktur file sederhana
-
OS memberitahu hanya jika terdapat I/O yang melebihi biasanya
2.1.2
Strategi
Manajemen Memori
Strategi
yang dikenal untuk mengatasi hal tersebut adalah memori maya. Memori
maya menyebabkan sistem seolah-olah memiliki banyak memori
dibandingkan dengan keadaan memori fisik yang sebenarnya. Memori maya
tidak saja memberikan peningkatan komputasi, akan tetapi memori maya
juga memiliki bberapa keuntungan seperti:
Large
Address Space
Membuat
sistem operasi seakan-akan memiliki jumlah memori melebihi kapasitas
memori fisik yang ada. Dalam hal ini memori maya memiliki ukuran yang
lebih besar daripada ukuran memori fisik.
Proteksi
Setiap
proses di dalam sistem memiliki virtual address space. Virtual
address space tiap proses berbeda dengan proses yang lainnya lagi,
sehingga apapun yang terjadi pada sebuah proses tidak akan
berpengaruh secara langsung pada proses lainnya
Memory
Mapping
Memory
mapping digunakan untuk melakukan pemetaan image dan file-file data
ke dalam alamat proses. Pada pemetaan memori, isi dari file akan di
link secara langsung ke dalam virtual address space dari proses.
Fair
Physical Memory Allocation
Digunakan
oleh Manajemen Memori untuk membagi penggunaan memori fisik secara
“adil” ke setiap proses yang berjalan pada sistem.
Shared
Virtual Memory
Meskipun
tiap proses menggunakan address space yang berbeda dari memori maya,
ada kalanya sebuah proses dihadapkan untuk saling berbagi penggunaan
memor
2.1.3
Ruang
Alamat Logika dan Fisik
Alamat
Logika adalah alamat yang digenerate oleh CPU, disebut juga Alamat
Virtual. Alamat Fisik adalah alamat yang terdapat di memori. Perlu
ada penerjemah (translasi) untuk menerjemahkan bahasa dari alamat
logika ke alamat fisik. MMU (Memory Management Unit) adalah perangkat
keras yang memetakan alamat logika ke alamat fisik.
Dalam
Skema MMU:
-
Menyediakan perangkat register yang dapat diset oleh CPU: setiap proses mempunyai data set register tersebut (disimpan di PCB)
-
Harga dalam register base/relokasi ditambahkan ke setiap alamat proses user pada saat run dimemori
-
Program-program user hanya berurusan dengan alamat logika saja
2.1.4
Swapping
Sebuah
proses, sebagaimana telah diterangkan di atas, harus berada di memori
sebelum dieksekusi. Proses swapping menukarkan sebuah proses keluar
dari memori untuk sementara waktu ke sebuah penyimpanan sementara
dengan sebuah proses lain yang sedang membutuhkan sejumlah alokasi
memori untuk dieksekusi. Tempat penyimpanan sementara ini biasanya
berupa sebuah fast disk dengan kapasitas yang dapat menampung semua
salinan dari semua gambaran memori serta menyediakan akses langsung
ke gambaran tersebut. Jika eksekusi proses yang dikeluarkan tadi akan
dilanjutkan beberapa saat kemudian, maka ia akan dibawa kembali ke
memori dari tempat penyimpanan sementara tadi. Bagaimana sistem
mengetahui proses mana saja yang akan dieksekusi? Hal ini dapat
dilakukan dengan ready queue. Ready queue berisikan semua proses yang
terletak baik di penyimpanan sementara maupun memori yang siap untuk
dieksekusi. Ketika penjadwal CPU akan mengeksekusi sebuah proses, ia
lalu memeriksa apakah proses bersangkutan sudah ada di memori ataukah
masih berada dalam penyimpanan sementara. Jika proses tersebut belum
berada di memori maka proses swapping akan dilakukan seperti yang
telah dijelaskan di atas.
Sebuah
contoh untuk menggambarkan teknik swapping ini adalah sebagai
berikut: Algoritma Round-Robin yang digunakan pada multiprogramming
environment menggunakan waktu kuantum (satuan waktu CPU) dalam
pengeksekusian proses-prosesnya. Ketika waktu kuantum berakhir,
memory manager akan mengeluarkan (swap out) proses yang telah selesai
menjalani waktu kuantumnya pada suatu saat serta memasukkan (swap in)
proses lain ke dalam memori yang telah bebas tersebut. Pada saat yang
bersamaan penjadwal CPU akan mengalokasikan waktu untuk proses lain
dalam memori. Hal yang menjadi perhatian adalah, waktu kuantum harus
cukup lama sehingga waktu penggunaan CPU dapat lebih optimal jika
dibandingkan dengan proses penukaran yang terjadi antara memori dan
disk.
Teknik
swapping roll out, roll in menggunakan algoritma berbasis prioritas
dimana ketika proses dengan prioritas lebih tinggi tiba maka memory
manager akan mengeluarkan proses dengan prioritas yang lebih rendah
serta me-load proses dengan prioritas yang lebih tinggi tersebut.
Saat proses dengan prioritas yang lebih tinggi telah selesai
dieksekusi maka proses yang memiliki prioritas lebih rendah dapat
dimasukkan kembali ke dalam memori dan kembali dieksekusi.
Sebagian
besar waktu swapping adalah waktu transfer. Sebagai contoh kita lihat
ilustrasi berikut ini: sebuah proses pengguna memiliki ukuran 5 MB,
sedangkan tempat penyimpanan sementara yang berupa harddisk memiliki
kecepatan transfer data sebesar 20 MB per detiknya. Maka waktu yang
dibutuhkan untuk mentransfer proses sebesar 5 MB tersebut dari atau
ke dalam memori adalah sebesar 5000 KB / 20000 KBps = 250 ms.
Perhitungan
di atas belum termasuk waktu latensi, sehingga jika kita asumsikan
waktu latensi sebesar 2 ms maka waktu swap adalah sebesar 252 ms.
Oleh karena terdapat dua kejadian dimana satu adalah proses
pengeluaran sebuah proses dan satu lagi adalah proses pemasukan
proses ke dalam memori, maka total waktu swap menjadi 252 + 252 = 504
ms.
Agar
teknik swapping dapat lebih efisien, sebaiknya proses-proses yang di-
swap hanyalah proses-proses yang benar-benar dibutuhkan sehingga
dapat mengurangi waktu swap. Oleh karena itulah, sistem harus selalu
mengetahui perubahan apapun yang terjadi pada pemenuhan kebutuhan
terhadap memori. Disinilah sebuah proses memerlukan fungsi system
call, yaitu untuk memberitahukan sistem operasi kapan ia meminta
memori dan kapan membebaskan ruang memori tersebut.
Jika
kita hendak melakukan swap, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Kita harus menghindari menukar proses dengan M/K yang ditunda
(asumsinya operasi M/K tersebut juga sedang mengantri di antrian
karena peralatan M/Knya sedang sibuk). Contohnya seperti ini, jika
proses P1dikeluarkan dari memori dan kita hendak memasukkan proses
P2, maka operasi M/K yang juga berada di antrian akan mengambil jatah
ruang memori yang dibebaskan P1 tersebut. Masalah ini dapat diatasi
jika kita tidak melakukan swap dengan operasi M/K yang ditunda.
Selain itu, pengeksekusian operasi M/K hendaknya dilakukan pada
buffer sistem operasi.
Tiap
sistem operasi memiliki versi masing-masing pada teknik swapping yang
digunakannya. Sebagai contoh pada UNIX, swapping pada dasarnya tidak
diaktifkan, namun akan dimulai jika banyak proses yang membutuhkan
alokasi memori yang banyak. Swapping akan dinonaktifkan kembali jika
jumlah proses yang dimasukkan berkurang. Pada sistem operasi
Microsoft Windows 3.1, jika sebuah proses baru dimasukkan dan
ternyata tidak ada cukup ruang di memori untuk menampungnya, proses
yang lebih dulu ada di memori akan dipindahkan ke disk. Sistem
operasi ini pada dasarnya tidak menerapkan teknik swapping secara
penuh, hal ini disebabkan pengguna lebih berperan dalam menentukan
proses mana yang akan ditukar daripada penjadwal CPU. Dengan
ketentuan seperti ini proses-proses yang telah dikeluarkan tidak akan
kembali lagi ke memori hingga pengguna memilih proses tersebut untuk
dijalankan.
2.1.5
Pencatatan
Pemakain Memori
Memori
yang tersedia harus dikelola, dilakukan dengan pencatatan pemakaian
memori.
Terdapat dua cara utama pencatatan pemakaian memori, yaitu:
-
Peta Bit.
Memori
dibagi menjadi unit-unit alokasi, berkorespondensi dengan tiap unit
alokasi
adalah satu bit pada bit map.
-
Nilai 0 pada peta bit berarti unit itu masih bebas.
-
Nilai 1 berarti unit digunakan.
Masalah
pada peta bit adalah penetapan mengenai ukuran unit alokasi
memori,
yaitu:
-
Unit lokasi memori berukuran kecil berarti membesarkan ukuran peta bit.
-
Unit alokasi memori n berukuran besar berarti peta bit kecil tapi memori banyak disiakan pada unit terakhir jika ukuran proses bukan kelipatan unit alokasi.
Keunggulan:
-
Dealokasi dapat dilakukan secara mudah, hanya tinggal menset bit yang berkorespondensi dengan unit yang telah tidak digunakan dengan 0.
Kelemahan:
-
Harus dilakukan penghitungan blok lubang memori saat unit memori bebas.
-
Memerlukan ukutan bit map besar untuk memori yang besar.
-
Linked List.
Sistem
operasi mengelola senarai berkait (linked list) untuk segmen-segmen
memori yang telah dialokasikan dan bebas. Segmen memori menyatakan
memori untuk proses atau memori yang bebas (lubang). Senarai segmen
diurutkan sesuai alamat blok.
Keunggulan:
-
Tidak harus dilakukan perhitungan blok lubang memori karena sudah tercatat di node.
-
Memori yang diperlukan relatif lebih kecil.
Kelemahan:
-
Dealokasi sulit dilakukan karena terjadi berbagai operasi penggabungan
2.1.6
Monoprogramming
Monoprogramming
sderhana tanpa swapping merupakan manajemen memori sederhana. Sistem
computer hanya mengijinkan satu program pemakai berjalan pada satu
waktu. Semua sumber daya sepenuhnya dikuasai proses yang sedang
berjalan.
Ciri-ciri:
-
Hanya satu proses pada satu saat
-
Hanya satu proses menggunakan semua memori
-
Pemakai memuatkan program ke seluruh memori dari disk/tape
-
Program mengambil alih kendali seluruh mesin
Karena
hanya terdapat satu proses dan menguasai seluruh sistem maka alokasi
memori dilakukan secara berturutan
Embedded
system
Teknik
monoprogramming masih dipakai untuk sistem kecil yaitu system
tempelan (Embedded sitem) yang terdapat pada system lain. Sistem
tempelan menggunakan mikroprosessor kecil. Sistem ini biasanya
mengendalikn suatu alat sehingga bersifat intelejen(intelejentdevice)
dalam menyediakan satu fungsi spesifik.
Proteksi
pada monoprogramming sederhana
Pada
monoprogramming pemakai memiliki kendali penuh terhadapmemori utama.
Memori terbagi menjadi 3 bagian, yaitu
-
Bagian rutin system operasi
-
Bagian program pemakai
-
Bagian yang tidak digunakan
Masalah
proteksi di monoprogramming adalah cara untuk melindungi
rutin
system operasi dari penghancuran program pemakai. Program
pemakai
dapat tersesat sehingga memanipulasi atau menempati ruang
memori
rutin system operasi. Aktivitas ini dapat merusak system operasi.
Proteksi
diimplementasikan dengan menggunakan satu register batas di
processor.
Setiap kali program pemakai mengacu alamat memori
dibandingkan
dengan register batas untuk memastikan proses tidak
pemakai
tidak merusak system operasi, yaitu tidak melewati nilai register
batas.
Register
batas berisi alamat memori tertinggi yang dipakai system operasi.
Jika program pemakai mencoba memasuki system operasi, instruksi
diintersepsi dan job diakhiri dan diberi pesan kesalahan.
2.1.7
Pengalokasian
Berurutan (Contigous Allocation)
Alokasi
memori secara berturutan adalah tiap proses menempati satu blok
tunggal memori yang berturutan
Multiprograming
Multiprogramming
merupakan banyak proses pada memori utama pada saat bersamaan. Alasan
mengunakan multiprogramming:
-
Mempermudah pemogram karena pemrogram dapat memecah program menjadi dua proses atau lebih.
-
Dapat memberi layanan interaktif ke beberapa orang secara simultan.
-
Efisiensi penggunaan sumber daya.
-
Eksekusi lebih murah jika proses besar dipecah menjadi beberapa proses kecil.
-
Dapat mengerjakan sejumlah job secara simultan
Multiprogramming
dengan Pemartisisan Dinamis
Jumlah
lokasi dan ukuran proses di memori dapat beragam sepanjang waktu
secara dinamis.
Kelemahan:
-
Dapat terjadi lubang-lubang kecil memori di antara partisi-partisi yang dipakai.
-
Merumitkan alokasi dan dealokasi memori
Multiprogramming
dengan Permartisian Statis
Terbagi
dua:
-
Pemartisian menjadi partisi-partisi berukuran sama, yaitu ukuran semua partisi memori adalah sama
-
Pemartisian menjadi partisi-partisi berukuran berbeda, yaitu ukuran semua partisi memori adalah berbeda.
System
Buddy
Sistem
buddy adalah algoritma pengelolaan memori yang memanfaatkan kelebihan
penggunaan bilangan biner dalam pegalamatan memori. Karakteristik
bilangan biner digunakan untuk mempercepat penggabungan lubang-lubang
berdekatan ketika proses terakhir atau dikeluarkan.
2.1.8
Pengalokasian
Tak Berurutan (Non Contiguous Allocation)
Program/proses
ditempatkan pada beberapa segmen berserakan, tidak perlu saling
berdekatan atau berurutan. Biasanya digunakan untuk lokasi memori
maya sebagai lokasi page-page.
Kelebihan:
sistem dapat memanfaatkan memori utama secara lebih efesien, dan
sistem opersi masih dapat menyisip proses bila jumlah lubang-lubang
memori cukup untuk memuat proses yang akan dieksekusi.
Kekurangan:
memerlukan pengendalian yang lebih rumit dan memori jadi banyak yang
berserakan tidak terpakai.
Terdapat
2 (dua) macam pemilahan, yaitu
a.
Berpilah Suku (paging)
Informasi
atau pekerjaan di dalam memori dukung dipilah ke dalam sejumlah suku
(page), dan memori kerja dipilah ke dalam sejumlah rangka (frame)
b.
Berpilah Segmen (segmentasi)
Pilahan
yang ukuran segmen disesuaikan dengan isi segmen salah satu macam
pemilahan gabungan suku dan segmen adalah pemilahan suku bersegmen,
dimana suku dikelompokan ke dalam sejumlah segmen.
Chace
memory memiliki kecepatan lebih tinggi sebagai memori antara yang
mempercepat proses pada memory kerja, juga sebagai transit lalulintas
data selama proses dengan sumberdaya lain pada memori utama.
Pemindahan
proses dari memori utama ke disk dan sebaliknya disebut swapping.
BAB
3
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dalam
sistem operasi komputer mengenal suatu sistem manajemen file. Sistem
manajemen file ini perlu diimplementasikan untuk dapat digunakandalam
sistem operasi komputer. Dalam pengimplementasiannya,
seringkalimenimbulkan beberapa masalah, oleh karena itu masalah
tersebut harus dapatdiselesaikan oleh sistem operasi komputer.
Penyelesaiannya memiliki beberapa cara yang masing-masing memiliki
keunggulun dan kelemahantersendiri. Kinerja dari sistem manajemen
file pun memiliki beberapa carayang dapat digunakan seperti yang
telah kami paparkan dalam isi makalah ini. Kita juga harus menguasai
dalam pembuatan database dan memahamisistem berkas dalam komputer,
karena database dapat membantu kitamembuat suatu sistem yang praktis,
tanpa redundansi dan mudah untuk digunakan, walaupun dalam
penggunaannya memiliki beberapa kekurangan. Sedangkan sistem berkas,
dapat membantu kita untuk mengelola berkas dalam pengelolaan
komputer.
File
system atau manajemen file adalah metode dan struktur data yang
digunakan sistem operasi untuk mengatur dan mengorganisir file pada
disk atau partisi. File system juga dapat diartikan sebagai partisi
atau disk yang digunakan untuk menyimpan file-file dalam cara
tertentu. Cara memberi suatu file system ke dalam disk atau partisi
dengan cara melakukan Format.
3.2
Saran
Memahami
bagaimana cara kerja sistem operasi beserta atribut-atributnya dapat
membuat kita mamahami dan mudah membuat program yang kita inginkan.
Oleh karena itu, menambah wawasan mengenai komputer dapat menjadi
satu solusi agar kita bisa lebih maju sebagai mahasiswa jurusan
informatika dan sebagai manusia yang hidup dalam era globalisasi
seperti sekarang ini.
DAFTAR
ISTILAH
-
Boot: Suatu proses meletakkan kernel ke dalam memory.
-
Kernel: Suatu program ini dari Sistem Operasi.
-
Shell: Bertugas membaca input dari pengguna.
-
Driver: Perangkat lunak yang digunakan untuk berinteraksi dan mengontrol hardware internal maupun eksternal.
-
Memory: Pusat kegiatan dari sebuah computer.
-
CPU: otak dari computer.
-
Sistem Operasi: suatu perangkat lunak yang menghubungkan antara user dengan perangkat keras. System Operasi yang paling banyak digunakan saat ini adalah: Windows, Unix, Linux dan MacOS.
-
RAM: Random Access Memory, Suatu media penyimpanan hasil proses yang dibaca dan tulisnya secara random. Data pada media ini akan hilang apabila daya tidak tidak dialirkan padanya.
-
ROM: Read Only Memory, suatu media khusus yang digunakan untuk menyimpan firmware yang hanya bisa ditulis oleh produsen perangkat.
-
Cache:
-
Floppy Disk: suatu media penyimpanan yang bentuknya pipih, data yang mampu ditampung tidak lebih dari 50MB.
-
Harddisk: Media penyimpanan yang berguna untuk menyimpan data-data user maupun Sistem Operasi.
-
Compiler: Suatu software yang berguna untuk memproses suatu kode program menjadi file executable.
-
Stub: Potongan kecil yang mengindikasikan bagaimana me-load library jika routine tidak tersedia saat itu.
-
Queue: antrian proses dari dan menuju ke lokasi pemrosesan.
-
Node:
-
PCB: Printed Circuit Board, suatu papan yang digunakan untuk meletakkan komponen perangkat keras. Misalkan RAM, ROM, Processor.
-
Unix: Salah satu jenis Sistem Operasi selain Windows dan MacOS. OS ini open-source.
-
I/O: Input/Output, suatu media masukkan atau keluaran pada computer. Contoh input: keyboard, mouse. Contoh output: printer, monitor.
-
GUI/CLI: Graphical User Interface/Command Line Interface, adalah bentuk tampilan Sistem Operasi atau program yang masih umum digunakan saat ini. Contoh GUI: Sistem Operasi saat ini. Contoh CLI: DOS, CMD, Terminal pada Linux, Unix dan MacOS.
DAFTAR
PUSTAKA
0 komentar:
Post a Comment